PortalJabar,Religi - Banyak orang mencari ketenangan batin lewat jalan yang keliru: hiburan, pelarian, hingga dunia yang tak pernah memberi cukup. Padahal, jawaban dari kegundahan hati dan jiwa yang rapuh sudah Allah berikan langsung dalam Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman:

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
(QS. Al-Isra: 82)

Ayat ini tegas menyebut bahwa Al-Qur’an bukan hanya bacaan spiritual, tapi juga obat (syifā’). Penyembuh dari gelisah, kecemasan, kesedihan, dan kekacauan batin.


📌 Ketenangan yang Tidak Bisa Dibeli

Dalam sebuah ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) pernah menyampaikan:

“Kalau kamu merasa kosong, bukan berarti kamu kurang hiburan. Bisa jadi, kamu kurang Qur’an. Karena ruh itu butuh asupan ilahi. Kalau jasad lapar minta makan, maka ruh lapar minta zikir dan Al-Qur’an.”

Ini menegaskan bahwa kebutuhan hati tidak bisa digantikan oleh dunia, betapa pun kita mencobanya. Hanya dengan mendekat kepada kalam Allah-lah hati bisa damai.


💡 Kenapa Bisa Jadi Obat?

Menurut para ulama tafsir seperti Ibnu Katsir, kata "syifā’" dalam Al-Qur’an bermakna luas:

  • Syifā’ jasmani (penyembuh penyakit fisik, lewat keberkahan Al-Qur’an)

  • Syifā’ ruhani (penenang hati, penguat iman)

  • Syifā’ akidah (membersihkan pemahaman dan keyakinan)

Saat hati terasa gelap, resah, atau merasa jauh dari harapan, membaca Al-Qur’an dengan tadabbur—merenungi maknanya—akan menyalakan kembali cahaya di dalam dada.


🤲 Bukan Sekadar Dibaca, Tapi Dipahami

Rasulullah SAW bersabda:

“Al-Qur’an adalah hujjah bagimu atau hujjah atasmu.”
(HR. Muslim)

Artinya, Al-Qur’an bisa menjadi penyelamat atau justru pemberat timbangan dosa, tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Jika kita membaca, mengamalkan, dan memuliakannya, Al-Qur’an akan membela kita di hari kiamat. Tapi jika kita abaikan, ia akan menjadi saksi atas kelalaian kita.


💬 Ceramah Ustaz Hanan Attaki: "Qur’an Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat"

Dalam salah satu tausiyahnya, Ustaz Hanan Attaki mengatakan:

“Kadang luka itu nggak kelihatan. Kita senyum tapi hati kita nangis. Kita kerja tapi jiwa kita kosong. Saat itu, bacalah Al-Qur’an. Kamu nggak sendirian, Allah sedang bicara langsung kepadamu lewat ayat-Nya.”

Kalimat ini begitu menyentuh. Ia menekankan bahwa Al-Qur’an adalah komunikasi langsung dari Allah, dan setiap ayatnya bisa mengisi kekosongan yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata manusia.


Kesimpulan: Jadikan Al-Qur’an Teman Harianmu

Bukan hanya dibaca saat Ramadhan atau setelah salat saja, jadikan Al-Qur’an sebagai sahabat harianmu. Buka, baca, renungi, dan amalkan sedikit demi sedikit. Tidak harus banyak — tapi rutin dan dengan hati yang hadir.

Jika hati sedang rapuh, jangan langsung mencari pelarian ke media sosial atau drama. Coba buka mushaf. Bisa jadi, ayat yang kamu baca adalah jawaban dari keresahanmu selama ini.


🟤 Penutup

Al-Qur’an adalah cahaya, penuntun, dan penenang. Bukan hanya kitab suci, tapi obat yang Allah turunkan langsung untuk hati manusia. Mulailah hari ini — satu halaman, satu ayat, atau bahkan satu kalimat. Karena setiap hurufnya punya kekuatan yang luar biasa.